BAPAK

Bapak 

"B A P A K"

Bapak. Ku ingat sekali di waktu lalu saat itu aku yang masih terlalu baru. 
Sering menunggumu di depan pintu saat matahari sore mulai menyapu wajahku.
Engkau datang dengan kail dan ikan-ikan hasil pancinganmu.

Bapak adalah seorang Nelayan Hebat.
Sebab hasil melautnya menjadikan aku tumbuh semakin sehat.

Kadang, lirih angin laut bertiup kencang di temani hujan yang semakin lebat. Aku menunggu dengan cemas dan penuh ketakutan yang semakin pekat.
Tapi Bapak, tetap semangat, melempar kail menebar pukat.

Bapak. Kini anakmu jauh di perantauan.
Berharap pulang nanti bisa membawa kebahagian.
Bukan uang dan harta kekayaan yang akan aku persembahkan.
Tapi Do'a dan cinta untuk bapak yang lebih dalam dari Lautan.

Nuria Mustakim

Palu, 7 April 2020

Komentar